Mengenal
Dasar-Dasar Akuntansi
1. Sejarah Akuntansi
Akuntansi
sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu
catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun
menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah
perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Seiring perkembangan jaman dan tuntutan
terhadap perkembangan usaha munculah sistem pembukuan berpasangan (double-entry
book keeping) yang mulai dikenal di Genoa, Italia tahun 1340.
Akan
tetapi sistem akuntansi tersebut baru ditulis secara sistematis pertama kali
oleh biarawan Venesia bernama Luca Pacioli pada tahun 1494 yang juga dikenal
sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, dalam buku yang berjudul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Propiorioni, et Proportionalita. Buku inilah yang
pertama memuat dasar-dasar akuntansi dan pada subjudul Tractatus de Competies et Screptoria membahas
secara khusus dasar-dasar akuntansi. Sub judul ini kemudian dikembangkan
menjadi tulisan khusus yang diberi judul La Scoula Perfecta de Mercanti yang
diterbitkan oleh penerbit Paganini. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah
buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588
oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer
and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August
1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle,
Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and
this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada
fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem
sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.
Pada
awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan
selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah
memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Laporan ini diuraikan dalam buku
Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster
Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar
pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
2. Devinisi Akuntansi
Menurut
American Accounting Association (AAA): “Accounting is the process of identifying,
measuring, and communicating economic information to permit informed judgments
and decisions by users of the information”.
Yang
artinya: “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengkomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan memperoleh
pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan yang tepat bagi para pemakai
informasi itu.
Adapun
pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public Accounting
(AICPA): “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a
significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in
part at lease, of a financial character, and interpreting the result thereof.
Yang
artinya: “Akuntasi adalah suatu seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran
menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang segala transaksi dan
kejadian yang sedikit-dikinya bersifat finansial dan kemudian menafsirkan
hasilnya”.
Ada
beberapa devinisi dari para ahli mengenai akuntansi
1. Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa:
“secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan”.
2. Littleton (Muhammad, 2002:10) mendefinisikan:
“tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik
antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori
akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari
akuntansi.”
Dari
kedua pengertian di atas, akuntansi dapat dikelompokan dalam beberapa tahap,
antara lain:
1. Pengidentifikasian dan pengukuran
(Identifying)
2. Pencatatan (Recording)
3. Penggolongan (Classification)
4. Pengiktisaran (Summarizing)
5. Penyusunan Laporan Keuangan (Reporting)
Jadi,
dalam arti sempit akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses yang meliputi
tahap pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan
penyajian laporan mengenai transaksi keungan yang terjadi dalam perusahaan. Dan
akuntansi juaga dapat diartikan sebagai suatu perencanaan sistem pencatatan dan
interpretasi (Penafsiran) atas laporan keuangan
3. Proses akuntansi
Akutansi
memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan
laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap
yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi
atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Contoh seperti membagi
transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan
kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk
transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke
dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah
melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan.
Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi
terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya
transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk,
sertifikat, dan lain sebagainya. Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi
yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas dan jurnal umum. Setelah transaksi dimasukkan ke dalam
jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku
besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan
terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah
kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan
pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya.
Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan
keuangan tersebut.
Dari
informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal
dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan,
apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat
menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan
pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.
4. Profesi akuntansi
Akuntan
adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang
telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu
universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant)
yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang
telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar
pada Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Profesi
akuntansi(akuntan) merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi
maupun non atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada.
Jenis
Profesi yang ada antara lain :
a. Akuntan publik
Akuntan
publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit
yang bersifat independen. Yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis,
kemudian memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.
b. Akuntan manajemen
Akuntan
manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja
di perusahaan-perusahaan.
Akuntan
manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di perusaha
c. Akuntan pendidik
Akuntan
pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga
pendidikan lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang
akuntansi pada pihak – pihak yang membutuhkan.
d. Akuntan internal
Auditor
internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya
berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang
dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat
dimana ia bekerja.
e. Akuntan SIA / SIM
Salah
satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan
utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan.Seorang Konsultan SIA/SIM
dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping
menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa
yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak tertentu saja yang
menggunakan jasanya ini.
f. Akuntan pemerintah
Akuntan
pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang
tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung jawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggung jawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. pada umumnya yang disebut akuntan
pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian
(BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.
g. Internal audit
Internal
audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal perusahaan, baik
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan
terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
Peraturan pemerintah misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal,
lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain.
5. Konsep dan prinsip akuntansi
1. Konsep Dasar
Konsep
dasar merupakan landasan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang juga
berfungsi sebagai fondasi bagi prinsip akuntansi lain yang berlandaskan pada
karakteristik lingkungan yang sama.
Menurut
Zaki Baridwan (1997 : 9) menyatakan bahwa konsep dasar yang mendasari prinsip
akuntansi adalah sebagai berikut:
1) Prinsip biaya historis (Historical Cost
Principle).
2) Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue
Recognition Principle).
3) Prinsip mempertemukan (Matching Principle).
4) Prinsip konsistensi (Consistency
Principle).
5) Prinsip pengungkapan lengkap (Full
Disclousure Principle).
2. Prinsip akuntansi
Prinsip
akuntansi merupakan dasar atau petunjuk bagi mereka yang melakukan praktek atau
kegiatan di bidang akuntansi, sehingga wajib ditaati khususnya dalam hal proses
penyusunan laporan keuangan. Prinsip akuntansi dapat memberikan petunjuk
tentang bagaimana data sumber-sumber dan kewajiban ekonomi dicatat sebagai
harta dan kewajiban, bagaimana cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut
dicatat, serta bagaimana mengukurnya dan informasi apa saja yang diungkapkan
dan bagaimana cara mengungkapkannya.
Menurut
Niswonger dan Fess (1996 : 349-353) prinsip-prinsip akuntansi yang paling
penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut :
a) Kesatuan usaha (Bussines entity).
b) Perusahaan berjalan (Going Concern).
c) Bukti yang obyektif (Objective evidence).
d) Unit pengukuran (unit of measurement).
e) Periode akuntansi (Accounting Period).
f) Penandingan pendapatan dengan beban
(Matching Revenue and expired Cost).
g) Konsistensi (Consistency).
h) Materialitas (Materiality).
i) Konsevatisme (Consevatisme).
Ikatan
Akuntansi Indonesia (1984 : 16) menjabarkan tentang prinsip akuntansi sebagai berikut
: Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan
himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur
penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar seperti
: pemegang saham, kreditur, fiskus, dan sebagainya. Prinsip akuntansi memegang
peranan yang penting terutama dalam pelaksanaan fungsi akuntansi sebagai
penyedia akuntansi keuangan suatu perusahaan, sehingga dengan menggunakan
prinsip dan konsep akuntansi maka pencatatan dan penilaian harta, hutang,
modal, penghasilan dan biaya-biaya yang terjadi benar-benar mencerminkan
kelayakan.
6. Persamaan akuntansi
Dalam
akuntansi persamaan itu sesuai dengan keseimbangan antara harta + utang +
modal. Harta (aktiva) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan hak
atas kekayaan itu disebut dengan pasiva. Bila hak atas kekayaan itu adalah
pemilik perusahaan sendiri, maka dapatlah persamaan ditulis sebagai berikut:
Harta
= Modal Pemilik
(Aktiva)
= (Pasiva)
Selain
hak atas kekayaan berasal dari pemilik, ada juga hak atas kekayaan yang berasal
dari pihak lain (kreditur) misalnya, yang dikelompokkan ke dalam utang. Dengan
demikian bentuk persamaannya dapat ditulis menjadi:
Sehingga
persamaan akuntansi menjadi :
“HARTA
= HUTANG + MODAL”
Mengenal
Dasar-Dasar Akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar